

Secara sengaja tempat ini di konsep ala-ala cafe. Kamu bisa makan, santai, kopdar bareng temen-temen atau kumpul-kumpul bareng keluarga dengan ditemani lagu-lagu yang enak didengar. Hal ini yang bikin orang-orang ingin mampir dan berlama-lama di tempat ini.
.

Menu nya hampir sama dengan kebanyakan rumah makan- rumah makan lainnya, namun rumah makan ini mempunyai andalan yaitu sambal dadakan.
Sambal ciri khas Purwakarta yaitu sambal tomat yg di buat pedas, bikin yang makan merasa ketagihan dan susah buat berhenti makan. Hati-hati yah .. Bisa bikin kamu GALON terus.. Hahaha..
Tak hanya itu.. Dengan mengikuti jaman di era milenial, rumah makan ini juga menyediakan spot-spot buat selfy seperti di teras depan disediakan tempat duduk yang di desain seperti teras rumah orang belanda dan sebuah helm ala-ala orang belanda.
Kemudian naik kelantai atas, di tangga terdapat sebuah lukisan orang belanda dan ternyata itu dia sang Van De Venter tersebut.
Di area samping terdapat tempat cuci tangan, toilet dan mushola. Tempat wudhu nya di bikin taman kecil dengan penataan batu-batu alam dan hampir sekeliling rumah makan ini di hias dengan batu-batuan alam.
Rumah makan Ibu Hj Cijantung ini buka sampai 8 malam dan tidak seperti cabang-caban lain nya yang hanya buka sampai jam 4 sore.
Terjebak diantara kemacetan kota bandung sangat menyebalkan dan bikin lieurr.. Apalagi waktu menunjukan jam makan siang, udah panas terus perut keroncongan dan kepala pusing. Waahhh.. Bikin nafsu banget pastinya.. Jangan di biarkan, bahaya.. Saatnya makan gaess..
Sambal ciri khas Purwakarta yaitu sambal tomat yg di buat pedas, bikin yang makan merasa ketagihan dan susah buat berhenti makan. Hati-hati yah .. Bisa bikin kamu GALON terus.. Hahaha..
Tak hanya itu.. Dengan mengikuti jaman di era milenial, rumah makan ini juga menyediakan spot-spot buat selfy seperti di teras depan disediakan tempat duduk yang di desain seperti teras rumah orang belanda dan sebuah helm ala-ala orang belanda.
Kemudian naik kelantai atas, di tangga terdapat sebuah lukisan orang belanda dan ternyata itu dia sang Van De Venter tersebut.
Di area samping terdapat tempat cuci tangan, toilet dan mushola. Tempat wudhu nya di bikin taman kecil dengan penataan batu-batu alam dan hampir sekeliling rumah makan ini di hias dengan batu-batuan alam.
Rumah makan Ibu Hj Cijantung ini buka sampai 8 malam dan tidak seperti cabang-caban lain nya yang hanya buka sampai jam 4 sore.

Komentar
Posting Komentar